Bagi sebagian pekerja, terutama lulusan baru, menulis resume bisa sangat membingungkan.
Terlebih lagi dengan banyaknya elemen yang harus ada di dalam sebuah resume.
Salah satu elemen tersebut adalah karir objektif yang berisi pernyataan bagaimana profile kamu secara umum dan bagaimana kamu memandang karir ke depan. Karir objektif merupakan elemen yang penting dalam resume-mu agar perekrut dapat melihat bagaimana fokus kamu dan seperti apa kamu melihat dirimu.
Hindari penggunaan kata umum untuk penggambaran dirimu di dalam karir objektif, seperti :
“ Berkontribusi di perusahaan IT terkemuka ”
Atau seperti ini :
“ Saya seorang yang pekerja keras dengan minat yang besar sebagai seorang guru. Saya senang belajar untuk menambah pengetahuan dan kemampuan saya sebagaimana minat saya untuk mengajar dan mendidikan jiwa-jiwa muda. Terlebih lagi, saya berkeinginan untuk bekerja dengan para profesional agar dapat mengasah kemampuan saya agar saya dapat berkontribusi lebih di dunia pendidikan ”.
Kedua karir objektif seperti di atas patut dihindari karena, karir objektif yang pertama terlalu general sedangkan yang kedua terlalu ambisius dan menimbulkan kesan sombong.
Stacey Campbell, seorang konsultan karir di Universitas Wilfrid Laurier, menyarankan 4 formula yang bisa kamu ikuti dalam menulis karir objektif.
Langkah Mudah Menulis Karir Objektif yang Berkesan :
Kenali Dirimu
Karir objektif yang berisi penuh dengan kata sifat akan terbaca sedikit membosankan, jadi siasatilah dengan menggunakan kata deskriptif. Jika kamu ingin menekankan pada kemampuan personal, kamu boleh kok menggunakan kata sifat, tapi ingat batasi jangan sampai terlalu banyak.
Penggunaan kata sifat dalam karir objektifmu harus berdasarkan posisi yang kamu lamar. Jika kamu menginginkan posisi sebagai akunting, gunakan kata-kata seperti kemampuan analitik yang bagus dan berfokus pada detail.
Jangan gunakan kata kreatif atau dinamis.
Jangan lupa untuk cantumkan kualifikasi utama yang kamu miliki di dalam karir objektifmu.
Detailkan kualifikasi utama tersebut seperti lulusan baru teknologi informasi, guru level pemula atau profesional kesehatan berlisensi.
Contoh :
“ Lulusan bisnis administrasi yang berwawasan luas dan dapat diajak berkerja sama.. ”
“ Akuntan public yang bersertifikasi dengan kemampuan leadership dan berorganisasi.. ”
“ Blogger lifestyle yang mempunyai latar belakang penulis… ”
Perjelas Posisi yang Akan Kamu Lamar
Dengan memperjelas posisi yang kamu lamar, perekrut akan mengetahui bahwa kamu merupakan seorang yang fokus pada tujuan. Merupakan langkah yang bijak apabila kamu menekankan posisi apa yang kamu lamar.
Kecuali, bila kamu mengirimkan lamaran ke beberapa perusahaan tanpa adanya posisi yang spesifik.
Buatlah karir objektif yang berbeda saat kamu melamar di perusahaan yang berbeda.
Namun ada kalanya, kamu tidak mungkin untuk menjelaskan posisi yang kamu lamar, contohnya saat saat walk in interview.
Pada saat seperti itu kamu bisa menggunakan deskipsi standar, seperti posisi administrasi dibandingkan asisten administrasi.
Contoh :
“ ….mencari posisi akuntan… ”
Cantumkan Pengalaman dan Kemampuan yang Relevan
Sama seperti pemilihan kata saat menggambarkan profil dirimu, kamu juga harus selektif dalam menuliskan pengalaman dan kemampuan.
Hanya pengalaman dan kemampuan yang relevanlah yang harus kamu tulis dalam karir objektifmu.
Lalu, bagaimanakah memilah pengalaman dan kemampuanmu yang sekiranya relevan dengan posisi yang kamu lamar?
Buat daftar apa saja kemampuan yang kamu miliki, kualifikasi dan pengalaman saatkamu akan menulis karir objektif.
Daftar tersebut tidak hanya akan membantumu mengingat apa saja yang telah kamu raih, namun juga sebagai referensi tentang apa saja yang harus tulis di karir objektifmu.
Cantumkan dua atau tiga kemampuan dan pengalaman yang relevan serta keahlian yang kamu kuasai di dalam karir objektif.
Contoh :
“ …..sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan saya di bidang menulis…. ”
“ …..pemanfaatan keahilan saya di bidang teknikal yang kuat, analitik dan kerja kelompok… ”
“ ….pengintegrasian dua pengetahuan saya di bidang hardware dan network troubleshooting… ”
Kontribusimu Untuk Perusahaan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kamu tidak perlu mencantumkan segala hal yang telah kamu raih di dalam karir objektifmu.
Cantumkanlah hal -hal yang relevan saja. Perekrut malah akan lebih tertarik bila kamu mencantumkan apa saja kontribusi yang sekiranya bisa kamu berikan kepada perusahaan.
Untuk menulis kontribusi apa yang bisa kamu berikan, mulailah dengan membaca dengan teliti lowongan pekerjaan dan profil perusahaan yang kamu incar.
Kamu juga dapat membandingkan ke beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan perusahaan incaranmu sebagai bahan pertimbangkan. Gunakan informasi tersebut sebagai panduanmu untuk menulis karir objektif.
Contoh :
“ …..berkontribusi kepada perusahaan dibidang IT. ”
“ ….mengembangkan kualitas produk dan pelayanan. ”
“ …..menciptakan website yang responsive dan user-friendly. ”
Bila digabungkan keempat poin di atas akan menjadi :
“ Sebagai lulusan baru di bidang kesejahteraan sosial yang memiliki semangat besar untuk bekerja sebagai Koordinator Kesejahteraan dan Pengembangan sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kemampuan dalam hal koordinasi komunikasi dan tindakan di antara beberapa pihak agar pelaksanaan program kesejahteraan berjalan dengan efektif. ”
Perlu kamu ingat, karir objektif di atas hanyalah sebagai contoh saja dan tidak dapat berlaku untuk semua orang.
Karir objektif di atas hanyalah sebagai panduanmu untuk menulis karir objektif versimu sendiri.
Source : JOBSDB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.